Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Ratapan Arek Malang

Gambar
Bila ada bentrok antarsuporter sepak bola, kita bisa menyebutnya sebagai ‘insiden’. Jika terdapat korban luka dari bentrok tersebut, istilahnya berganti menjadi ‘kemalangan’. Manakala ternyata jatuh korban meninggal, terminologi ‘tragedi’ mungkin sudah memadai. Apa jadinya jika ternyata korban jiwa mencapai puluhan atau ratusan?  Sewaktu terjadi kerusuhan suporter sepak bola di Port Said, Mesir, pada Februari 2012 silam, tepat melabelkannya sebagai malapetaka. Berita tersebar ke seluruh dunia mengabarkan kematian 70 lebih korban jiwa akibat amuk massa antarfans. Bagaimana bisa sepak bola berakhirkan air mata dan darah? Bukankah sepak bola seharusnya memberikan keriangan bagi yang menang atau pengharapan bagi yang kalah? Keduanya sama sekali tidak menuntut pengorbanan nyawa.  Pagi tadi saya membaca berita di internet mengenai kerusuhan usai laga Liga 1 antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Saya rasa kerusuhan bukanlah berit