Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Chelsea Pegang Rekor Terburuk, Tidak Di Matteo

Gambar
Sejarah akan mencatat bahwa Chelsea adalah klub juara bertahan Liga Champion pertama yang tersisih di penyisihan grup. Seperti kita tahu, kemarin Chelsea tersingkir meskipun menang 6-1 atas Nordsjaelland. Di saat yang sama, Juventus berhasil menaklukkan Spartak Moskow. Secara matematis, Chelsea masih berpeluang lolos andai Spartak bisa mengalahkan La Vechia Signora. Tapi yang terjadi sebaliknya. Jika Chelsea adalah klub pembuat rekor, maka siapakah pelatih yang membuat rekor buruk tersebut? Sayang sekali, sejarah akan mencatat bahwa orang itu adalah…..Rafael Benitez. Bukan Rafa yang menghendaki nasib itu, tapi Roman Abramovich, sang pemilik The Blues. Bagi orang yang hidup hari ini tentu akan tahu bahwa “gelar” itu seharusnya milik Roberto Di Matteo. Dialah yang paling bertanggung jawab karena gagal membawa anak asuhnya bermain gemilang di penyisihan Liga Champion musim ini. Sentuhan emas Di Matteo musim lalu tidak terulang kali ini. Tapi “untung” bagi Di Matteo. Segera se

Malam Seharga 23 Trofi Liga Champion

Gambar
Minggu (7/10) kemarin jarang terjadi dalam sepak bola. Dua pertandingan skala besar di dua liga terbaik di dunia terjadi di waktu yang nyaris bersamaan. Pertandingan pertama antara Barcelona versus Real Madrid. Selang sejam kemudian, AC Milan berhadapan dengan Inter Milan. Keempat klub tersebut adalah yang terbaik di negaranya dalam koleksi gelar di kompetisi antarklub Eropa. Real Madrid dan AC Milan berada di daftar teratas, berturut-turut menjuarai 9 dan 7 trofi Liga Champion Eropa. Meski lebih sedikit, Barcelona dan Inter Milan tidak bisa dipandang remeh. Tercatat 4 trofi tersimpan di lemari Nou Camp, sedangkan Inter Milan selisih satu dengan 3 piala.   Pertandingan semalam total “bernilai” 23 trofi LC, hampir setengah dari total 57 kali penyelenggaraannya. Inilah pertandingan klub-klub terbaik sepanjang sejarah Eropa. Prestasinya membuat klub lain iri, terobsesi meraih hal yang sama dengan kucuran uang yang seolah tanpa batas.  El Clasico untuk kesekian kalinya dalam musim

Lima Bintang Brasil dan Lima Lingkaran Olimpiade

Gambar
Ada yang berbeda dengan kostum Brasil yang dipakai di Olimpiade 2012. Biasanya, di dada sebelah kiri terpampang logo federasi sepak bola Brasil, CBF, dengan lima bintang yang terlihat gagah. Bintang adalah simbol juara dunia. Lima bintang berarti Selecao telah mengoleksi lima trofi Piala Dunia, terbanyak hingga saat ini. Tapi ini olimpiade. Penyelenggaranya bukan FIFA, melainkan IOC. Negara yang bukan anggota FIFA pun diperbolehkan tampil di ajang multievent empat tahunan ini---kalau lolos kualifikasi atau tuan rumah. Jadi bukan lambang federasi anggota FIFA (seperti CBF, AFA, atau PSSI), melainkan bendera negaralah yang harus dipasang di kostum kontestan cabang sepak bola. Di kostum Brasil, selain bendera negara, ditambah juga lambang Olimpiade yakni lima lingkaran yang saling terkait. Setiap lingkaran mewakili benua yang ada di muka bumi ini. Minus bintang itu bisa dimaknai secara lain. Bahwa di Olimpiade nama besar dalam sepak bola (profesional) tidak berpengaruh sama

Syukurlah, Italia Gagal Juara…

Gambar
Perjuangan Italia berakhir sudah. Empat gol yang bersarang ke gawang Gianluigi Buffon menegaskan keperkasaan Spanyol di Euro kali ini. Italia, tim yang punya sejarah besar di dunia sepak bola, harus mengakui bahwa hidup itu bagai roda. Dahulu di atas, kini berada di bawah. Tiga puluh tahun lalu, Italia menunjukkan kepada dunia bahwasanya Tuhan adalah maha pengampun. Seorang Paolo Rossi yang terlibat skandal dan menjalani hukuman, menjadi manusia putih di Negeri Spanyol. Dibawanya Italia merengkuh Piala Dunia setelah penantian panjang selama 44 tahun. Tahun 2012 ini sepak bola Negeri Pizza kembali terguncang skandal judi sepak bola bernama calcioscommesse. Banyak orang kembali teringat Paolo Rossi. Akankah Italia kembali juara di tengah skandal yang menimpa kompetisinya? Enam tahun lalu, sejarah memang berulang ketika Azzurri menjuarai Piala Dunia di tengah terpaan kasus calciopoli. Namun, sejarah akhirnya tidak mau berulang untuk ketiga kalinya. Ketika Italia menaklukkan Inggris

Kapan Jerman Berhenti Puasa?

Gambar
Mendapat julukan “Spesialis Turnamen” adalah beban bagi Jerman. Der Panzer selalu dituntut untuk meraih hasil terbaik di turnamen-turnamen besar yang diikuti, khususnya Piala Dunia dan Piala Eropa. Kegemilangan era Franz Beckenbauer dan Lothar Matthaeus yang merentang dari awal 1970 hingga pertengahan 1990-an kini terasa berat untuk coba diulangi kembali. Jerman tidak merasakan nikmat juara di dekade awal milenium ini. Tentulah kekosongon itu adalah aib tersendiri bagi bangsa Jerman yang dahulu gilang gemilang dengan kejayaannya. Di bawah Rudy Voeller dan Joachim Loew, Jerman bisa menggapai babak tertinggi Piala Dunia (2002) dan Euro (2008). Tapi sekali lagi, hanya final. Juga capaian semifinal di dua Piala Dunia terakhir seolah tanpa arti. Spesialis Turnamen yang diartikan oleh orang Jerman adalah spesialis menggondol trofi! Ketika Piala Eropa 2012 hendak bergulir, hampir semua sepakat bahwa Jerman adalah calon tunggal perengkuh gelar. Hanya Spanyol dan Belanda yang bisa me

Nasib Tragis Inggris

Gambar
Ketika Wayne Rooney mencetak gol ke gawang Ukraina di babak penyisihan Grup D lalu, harapan rakyat Inggris kembali meninggi. Hal ini wajar mengingat ekspektasi mereka di Euro 2012 ini berada di titik nadir semenjak pengunduran diri Fabio Capello pada Februari lalu. Tapi apa daya, The Three Lions memang tidak mampu mengubah nasib buruknya di turnamen-turnamen besar. Lebih tragis lagi, Inggris bukan tersingkir di babak final atau semifinal, tapi selalu kandas di perempat final. Capaian tertinggi terakhir Inggris hanyalah semifinal ketika menjadi tuan rumah Piala Eropa 1996. Sesudahnya, Inggris tidak mampu menjadi empat tim terkuat di turnamen besar antarnegara. Barangkali, keyakinan akan pengalaman masa lalu ini melekat erat di pikiran pemain-pemain Italia di Euro 2012 ini. Andrea Pirlo dkk. tidak takut dengan Inggris yang berstatus juara grup. Mereka seolah-olah sudah yakin akan bertemu Jerman di babak semifinal nanti. Betapapun jeleknya organisasi permainan skuad Gli Azz

Kepedihan Bangsa Yunani

Gambar
Dini hari tadi kita menyaksikan betapa digdayanya “panser-panser” Jerman menghancurkan pertahanan Yunani. Ini bukanlah untuk mengenang peristiwa 70 tahun lalu kala Angkatan Darat Jerman di Perang Dunia II menyerbu negeri asal Aristoteles itu. Tapi, pasukan kedua bangsa itu sedang berada di atas rumput hijau saling mengejar bola pada ajang Euro 2012.  Jerman, tim dengan angka sempurna di penyisihan, pantas untuk ditakuti. Tapi Yunani tidak bisa memilih karena mereka hanya menduduki peringkat kedua di Grup A. Itupun diperoleh dengan aroma keberuntungan yang barangkali pertama terjadi di turnamen besar: unggul head-to-head dengan Rusia meski selisih golnya lebih jelek.    Namun Joachim Loew menyadari Yunani bukanlah tim yang mudah ditaklukkan. Kita bisa melihat sendiri komposisi pemain yang diturunkan sang arsitek berbeda jauh dari tiga pertandingan penyisihan grup. Mario Gomes, top skorer sementara, tidak dimainkan sebagai pemain inti.