Lima Bintang Brasil dan Lima Lingkaran Olimpiade


Ada yang berbeda dengan kostum Brasil yang dipakai di Olimpiade 2012. Biasanya, di dada sebelah kiri terpampang logo federasi sepak bola Brasil, CBF, dengan lima bintang yang terlihat gagah. Bintang adalah simbol juara dunia. Lima bintang berarti Selecao telah mengoleksi lima trofi Piala Dunia, terbanyak hingga saat ini.

Tapi ini olimpiade. Penyelenggaranya bukan FIFA, melainkan IOC. Negara yang bukan anggota FIFA pun diperbolehkan tampil di ajang multievent empat tahunan ini---kalau lolos kualifikasi atau tuan rumah. Jadi bukan lambang federasi anggota FIFA (seperti CBF, AFA, atau PSSI), melainkan bendera negaralah yang harus dipasang di kostum kontestan cabang sepak bola. Di kostum Brasil, selain bendera negara, ditambah juga lambang Olimpiade yakni lima lingkaran yang saling terkait. Setiap lingkaran mewakili benua yang ada di muka bumi ini.

Minus bintang itu bisa dimaknai secara lain. Bahwa di Olimpiade nama besar dalam sepak bola (profesional) tidak berpengaruh sama sekali. Negara-negara marjinal dalam sepak bola bisa saja menjadi raja di Olimpiade. Uni Sovyet, Hongaria, dan Jerman Timur tidak pernah merengkuh trofi Piala Dunia. Tapi mereka pernah meraih emas Olimpiade. Siapa juga yang membayangkan Nigeria dan Kamerun bisa merebut Piala Dunia? Namun di Olimpiade mereka pernah menjadi jawara.

Walau jelas perbedaaannya, orang Brasil tetap menginginkan emas Olimpiade. Alhasil, untuk Olimpiade London Brasil menyiapkan amunisi terbaiknya. Pemain usia mudanya yang sudah hebat itu terasa perlu ditambah dengan tiga pemain senior. Hulk, Thiago Silva, dan Marcelo pun bergabung dengan Neymar, Oscar, dan Ganso.

Benarkah ini hanya demi emas Olimpiade? Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Pelatih timnas senior Mano Manezes ditugaskan menangani Brasil U-23 sekaligus untuk persiapan Piala Dunia 2014. Sekiranya berhasil, yang tentu patokannya adalah emas, tim ini akan menjadi tulang punggung Brasil dua tahun mendatang. Emas berarti pecah telur sebagai juara Olimpiade, emas juga berarti “dream team” Piala Dunia di rumah sendiri.

Tapi harapan itu tidak terpenuhi. Tim Samba tetap tidak bisa lepas dari kutukan sepanjang ikut serta di Olimpiade. Brasil harus kembali puas mendapat perak karena takluk di tangan Meksiko di final, kemarin (11/8/2012). Kekelahan 2-1 tentu menyesakkan dada, tapi inilah kenyataan sepak bola. Meksiko semalam seolah ingin mengatakan: Ini Olimpiade, Bung! Tim Sambrero ingin membuktikan bahwa penta campeao Brasil hanyalah di Piala Dunia, bukan di Olimpiade yang sama-sama belum pernah dijuarai.

Hanya selang beberapa saat setelah kegagalan di sepak bola, tim voli putri Brasil meraih emas setelah mengalahkan Amerika Serikat. Ini adalah emas ketiga bagi kontingen Brasil di Olimpiade 2012, yang seharusnya bisa jadi keempat seandainya tim sepak bola bisa mengalahkan Meksiko. Di cabang bola voli, baik indoor maupun pantai, Brasil juga hebat sebagaimana di sepak bola. Tapi ada yang membedakan: Olimpiade adalah turnamen tertinggi dari cabang bola voli, sedangkan bagi sepak bola hanyalah turnamen kelas tiga (di bawah Piala Dunia dan kejuaraan regional).

Itu artinya sebagus apapun hasil Olimpiade, statusnya tidak lebih sebagai target antara. Bukan hanya bagi Brasil, tapi bagi Spanyol dan Uruguay yang merupakan unggulan di Piala Dunia mendatang. Juara Olimpiade “hanya” akan menyandang status citius (lebih cepat), altius (lebih kuat), atau fortius (lebih tinggi). Di Piala Dunia, sang juara tidak hanya mendapat label “lebih”, tapi “paling”: paling hebat sejagat. Semua negara mengimpikan status yang sekarang sedang dipegang oleh Spanyol ini!

Komentar

Terpopuler

Perempat Final Sensasional di Piala Asia U-23

Hasil Ultra Petita dari Shin Tae-yong

Level Tinggi Garuda Muda