Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Sejarah Adalah Sejarah

Gambar
Apakah laga 16 besar Piala Asia 2023 antara Australia dan Indonesia layaknya pertandingan dua negara yang berselisih 120 peringkat FIFA? Apakah kemenangan 4-0 the Socceroos atas Garuda mencerminkan jalannya laga?  Jika kita menonton dengan cermat gim tersebut dari awal sampai akhir, jawaban dari dua pertanyaan tersebut adalah “tidak”. Timnas Indonesia sudah naik kelas dari sekadar apa yang ditunjukkan oleh papan pemeringkatan FIFA. Jordi Amat dkk tampak betul-betul menerapkan taktik pelatih Shin Tae-yong (STY). Pakem permainan tersebut sepola dengan laga melawan juara dunia Argentina pada pertengahan tahun lalu. Para pemain diinstruksikan untuk menguasai bola. Dan, Marselino Ferdinan cs tidak peduli apakah bola itu berada di wilayah pertahanan sendiri, di tengah lapangan, atau di dekat kotak penalti lawan. Mereka mengawalinya dengan merebut bola dari penguasaan pemain lawan. Jika si kulit bundar sudah dikontrol, mereka akan menggiringnya sebaik mungkin atau mengumpan dengan kawan terde

Berkaca dari Tiga Laga Piala Asia 2023

Gambar
Bagaimana menilai permainan Timnas Indonesia selama Piala Asia 2023? Pertandingan terakhir melawan Jepang yang baru saja selesai, Rabu malam, 24 Januari 2024, bisa membuka cakrawala kita. Di laga ketiga Grup D tersebut, Garuda kalah 1-3 dari Samurai Biru. Timnas pun tertahan di peringkat tiga klasemen dengan tiga poin. Posisi ini masih berpeluang ketiban jatah babak 16 besar sampai tim-tim di Grup E dan F menuntaskan laga mereka besok.  Sejak 2007, pecinta sepak bola nasional hanya bisa mengukur penampilan Timnas senior dari persaingan dengan sesama tim Asia Tenggara. Hasil akhir di Piala AFF  menjadi barometer kesuksesan. Karena lawannya “itu-itu saja”, kita memandang menang melawan Vietnam, Malaysia, Thailand, atau Singapura adalah target utama. Sialnya, satu dari lawan itu selalu menjadi tembok buat Garuda merengkuh trofi. Akan tetapi, keberhasilan Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, pertama kali sejak hampir 20 tahun, mengubah kultur itu. Timnas harus mencari lawan-lawan kuat dari