Doa untuk Timnas U-19
Ya
Tuhan entah berapa kali babak final sudah dilalui oleh timnas-timnas kami.
Tapi
semua berujung pada kekalahan.
Ya
Tuhan mungkin selama ini tidak Engkau dengarkan doa kami karena pengurus sepak
bola kami adalah para mafia, para penjudi, dan para pemain serta wasitnya mudah
disuap.
Tapi
kini ya Tuhan di hadapan kami sedang bermain mereka yang belum berdosa, masih
bersih, tidak cacat oleh praktek kotor sepak bola Indonesia.
Lihatlah
sujud syukur mereka yang tulus, doa mereka yang suci dan penuh pengharapan.
Perjuangan
mereka yang tak kenal itu demi memuaskan kami rakyat Indonesia.
Ya
Tuhan, kali ini tolonglah dengarkan doa kami.
Berikanlah
kami kemenangan malam ini.
Begitulah kira-kira
doa yang saya panjatkan semalam menjelang babak adu penalti antara Timnas U-19
menghadapi Vietnam di babak final Piala AFF U-19. Siapapun bisa melihat begitu
heroiknya perjuangan Timnas. Sungguh pantas perjuangan itu terbayar dengan
gelar juara.
Tidak ada kata-kata
yang bisa terucap ketika tendangan penalti Ilham Udin Armayn masuk ke gawang.
Ilham, bocah Maluku itu, adalah seorang pahlawan bangsa. Dialah eksekutor adu
penalti paling sukses dalam dua dekade ini. Selama ini adu penalti menjadi
momok bagi Timnas. Yang paling menyesakkan tentu pada babak final SEA Games
ketika Timnas U-23 takluk dari Malaysia.
Secara umum, menurut
pengamatan saya, inilah Timnas terbaik yang dimiliki Indonesia. Di level yang
lebih senior―Timnas Senior, U-23, dan U-21―memang terlihat cukup menjanjikan
secara skill individu. Tapi anak asuk Indra Sjafrie ini unggul dalam penguasaan
taktik, fisik, semangat juang, dan tentu saja kemampuan individu.
Selama ini kita
selalu berharap agar Timnas bisa bermain umpan-umpan pendek. Tapi tidak ada
satupun yang berhasil menerapkannya. Timnas senior asuhan Jackson F Tiago
misalnya bermain tanpa pola yang jelas. Begitupun Timnas U-23 asuhan Rahmad
Darmawan yang masih mencari-cari komposisi pemain yang tepat.
Timnas U-19 adalah
jawaban dari semua yang selama ini hanya didengang-dengungkan. Tim ini sudah
bersama-sama sejak lama. Dibentuk dari hasil pencarian bakat dari seluruh
penjuru Nusantara. Satu hal lagi, Timnas ini terbukti memiliki mental juara
ketika pada tahun 2012 dan 2013 menjadi juara turnamen di Hongkong.
Tidak ada keraguan
lagi: Ini adalah embrio Timnas Indonesia masa depan! Sungguh disayangkan kalau
mereka berada di tangan yang salah. Entah itu pelatih, pengurus, atau sistem
sepak bola Indonesia yang identik dengan praktek-praktek kotor.
Ya
Tuhan, jangan biarkan hal itu terjadi!
Doanya ente dikabulin gan,, U-19 udah bisa ngobatin impian rakyat indonesia buat jadi juara, semoga kedepannya bakal banyak lagi prestasi dari sebuah motivasi juara ini gan
BalasHapussensasional sekali tulisan anda mengenai doa untuk team u-19 .. semoga kedepannya semakin baik .. kunjungi juga bisnis kecil-kecilan di sepak bola cuma di Agen Bola
BalasHapus