Radja Nainggolan: Bhayangkara FC Menemukan Gajah Mada-nya?



Pernah saya mendengar spekulasi yang mengatakan bahwa Mahapatih Kerajaan Majapahit Gajah Mada adalah orang Batak. Bentuk rahang Gajah Mada di potret yang konon adalah wajahnya dinilai mirip dengan ‘template’ orang-orang Batak.

Karena selentingan ini tidak terbukti secara ilmiah, kita bisa menganggapnya sebagai lelucon belaka. Tak apalah untuk tertawa kala meresponsnya. 

Saya teringat kembali dengan spekulasi ini ketika mendengar klub Liga 1, Bhayangkara FC, mendatangkan bekas pemain Inter Milan dan AS Roma, Radja Nainggolan. Apa pula hubungannya dengan Gajah Mada dan Batak?

Pertama, Radja Nainggolan jelas adalah orang Batak. Sebelas tahun lalu, saya menuliskan tentang dirinya di blog ini (Andai si Batak itu Orang Indonesia). 

Tidak menyangka saya bahwa Radja akhirnya berlabuh di negeri leluhurnya ini. Bukan sebagai pemain Timnas Indonesia memang. Radja sudah pernah membela Timnas Belgia sehingga tidak lagi qualified membela timnas senior negara lain—sekalipun pindah kewarganegaraan. 

Radja datang ke Nusantara pada tahun 2023 ini untuk berkarir sebagai pemain klub profesional. Dia mengikuti jejak pemain level Eropa semisal Michael Essien. Ada harga miliaran rupiah untuk membuatnya mau merumput di Liga 1. 

Yang mengejutkan pertama-tama adalah klub yang berhasil mendapatkan jasa Radja. Bukan tim bertabur duit seperti Persib Bandung atau Bali United. Bukan bula klub bersejarah dan punya basis suporter besar semacam Persija Jakarta  atau Persebaya Surabaya. Adalah Bhayangkara Presisi Indonesia FC tempatnya bernaung kini.

Para pencinta sepak bola Tanah Air pasti mafhum bahwa Bhayangkara bukan tim biasa. Klub ini terafisiasi dengan salah satu instansi negara, Kepolisian Negara RI atau Polri. Waktu zaman Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, tidak hanya Polri, militer juga punya klub di kasta tertinggi bernama PS TNI.

Meski tidak mengambil nama institusi afiliasinya, ‘Bhayangkara’ sudah kadung identik dengan polisi. Ya, kata ganti paling sering digunakan untuk Polri adalah ‘Korps Bhayangkara’. Hari terpenting instansi itu pada 1 Juli disebut ‘Hari Bhayangkara’. 

Mengingat pelajaran sejarah, Bhayangkara diambil dari nama pasukan pengawal raja Majapahit yang pernah dipimpin oleh Gajah Mada. Bhayangkara, dengan demikian, adalah batu loncatan Gajah Mada sampai kemudian menduduki kursi mahapatih yang setara dengan perdana menteri.

Sudah dapat bayangan apa relasi Radja Nainggolan-Bhayangkara-Gajah Mada? Singkatnya, kata Bhayangkara identik dengan Gajah Mada. Nah, Radja Nainggolan barangkali bisa berperan sebagai “Gajah Mada”-nya Bhayangkara FC. Jika dulu Gajah Mada sukses memimpin Bhayangkara untuk mengawal raja-ratu Majapahit, Radja Nainggolan dapat membuat Bhayangkara versi klub untuk tetap eksis.

Bagaimana tidak, Bhayangkara terancam terbuang dari kompetisi kasta tertinggi. Hingga pekan ke-22, klub tersebut nangkring di peringkat 18 alias nomor buncit. Radja Nainggolan awalnya diharapkan bisa tampil menghadapi PSM Makassar pada minggu lalu. Sayang, mantan pemain Cagliari tersebut cedera.

Rasa penasaran saya bergeser ke pekan ke-23 pada Minggu malam, 17 Desember 2023, ketika Bhayangkara melawan Persita Tangerang. Sejumlah media menyebut Radja akan dimainkan pada laga ini. 

Namun, ketika peluit babak pertama berbunyi, saya tidak mendapati sosok Radja Nainggolan di lapangan. Pria bertato tersebut baru dimasukkan pada babak kedua.

Tidak terlalu istimewa penampilan Radja pada malam ini. Memang, dia berhasil menendang bola keras dari luar kotak penalti ke arah gawang, tetapi kiper Persita mementahkannya. Meski pemain bernomor punggung 10 tersebut tidak mencetak gol atau menyumbang assist, Bhayangkara menang 3-0.

Ini adalah kemenangan kedua Bhayangkara selama mengarungi musim kompetisi Liga 1. Skornya telak pula. Saya rasa kepercayaan diri klub ini meningkat salah satunya karena sosok Radja Nainggolan. Jika aura positif ini terus tercipta, bukan mustahil klub tersebut bisa merangkak dari dasar klasemen. 

Andai itu yang terjadi, Radja layak disebut sebagai ‘Gajah Mada’-nya Bhayangkara. Mari kita tunggu.


*Sumber gambar di sini


Komentar

Terpopuler

Perempat Final Sensasional di Piala Asia U-23

Hasil Ultra Petita dari Shin Tae-yong

Sejarah Adalah Sejarah