Bisa Si Ular Menewaskan Elang Roma

sumber gambar: inter.it

Tidak semua ular punya racun atau bisa. Ada yang cuma dapat berenang cepat di air, ada pula yang hanya mampu melilit. 

Tapi dari semua jenis ular, tidak ada yang ragu bahwa ular berbisa adalah yang paling menakutkan. Sebab hanya dengan sekali patokan, ular bisa membunuh mangsanya dalam sekejap.  

Inter Milan adalah ular dalam sepak bola. Il Biscione, demikian julukannya dalam bahasa Italia. Nama ini bukan sekedar gagah-gagahan. Tapi terbukti nyata dalam tiap aksinya. 

Minggu kemarin, Sang Ular memakan korban. Kali ini Elang Roma, SS Lazio, harus pulang dengan tangan hampa. I Biancoceleste takluk lewat dua gol penyerang maut Inter, Diego Millito dan Gianpaolo Pazzini. 

Kekalahan ini bagi Lazio bukan hanya bermakna pulang tanpa poin, tapi yang lebih menyakitkan adalah kehilangan posisi. Dan yang menyalip tak lain klub yang mengalahkannya itu: Inter Milan. 

Pekan lalu Inter masih tertinggal satu poin dari Lazio setelah menaklukkan AC Milan dalam Derby della Madoninna. Tapi pada seri penutup paruh musim, Inter mengakhirinya dengan posisi empat klasemen.  Sebuah prestasi yang sangat sulit dibayangkan dua bulan lalu. 

Perjalanan Inter memang bak seekor ular yang mencari mangsa. Pertama-tama mengendus korban kemudian perlahan merayap tanpa disadari. Setelah lawan lengah, barulah mangsa dibunuh dengan bisa yang mematikan. 

Nerazzurri sedikit demi sedikit menguntit lawan-lawannya. Kini Juventus, Milan, dan Udinese pasti harap-harap cemas untuk menghindar dari patokan Sang Ular. Mereka tentu tidak mau menjadi “sitting duck” yan dengan enteng diterkam. Semua strategi pun disiapkan, dari soal teknis hingga psikologis. 

Kemarin di running text Metro TV Massimiliano Alegri mengatakan bahwa Juventus dan AC Milan merupakan favorit juara. Ini sebetulnya pernyataan penuh ketakutan. Seperti juga minggu lalu Alegri mengatakan Inter bermain bertahan menghadapi anak asuhnya. Padahal maksud dari ucapannya itu mudah saja ditangkap sebagai kekhawatiran bahwa Inter bisa melakukan apapun untuk mengejar lawan. Dengan kondisi klasemen seperti saat ini (jarak antara Juve dan Inter) hanya enam poin, serta masih ada 19 laga tersisa, tidaklah pantas pernyataan itu dikeluarkan. 

Tapi begitulah memang posisi orang yang sedang terancam. 

Siapa juga yang tak gentar dengan performa Inter. Tujuh kemenangan beruntun adalah bukti betapa mengejar Milan dan Juve hanya soal waktu. Justru merekalah yang kini harus bisa menang beruntun. Sebab, sebuah kekalahan dan hasil seri, sama saja dengan menyiapkan diri “diterkam” Sang Ular. 

Tidak hanya hasil positif, kekuatan Inter juga telah kembali. Sang Trequartista, Wesley Sneijder, sudah sembuh dari cedera. Diapun sudah mengatakan akan menghabiskan musim ini di klub kebanggan interisti tersebut. Kini allenatore Claudio Ranieri punya banyak pilihan untuk merotasi pemain. Apalagi Inter masih bernafas di Liga Champion dan akan terus melaju di Copa Italia. 

Inter betul-betul sebuah ular berbisa. Selalu meneror dan membuat siapa saja takut dan waspada. Karena kalau tidak, sudah jelas apa yang terjadi: tewas seperti Elang Roma!

Komentar

  1. baru2 ini si inter merda dipecundangin lecce tuh.. udah kehabisan 'bisa' ya? Atau 'antidote'-nya Lecce emang mantep? Forza Lecce deh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh, ternyata Lecce punya anti-bisa. Perlu dipakai bisa baru lagi nih. Hehe. salam!

      Hapus
  2. Klo ngebaca artikel-artikel di blog ini isi beritanya pada berat sebelah semua.. memuji2 satu pihak dan menjelek2an pihak lain.. jadi ga enak utk dibaca,tapi ini emank blog jd mgkn dibuat sesuai seleranya penulis tanpa memperhatikan sisi pembaca.. salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini bukan blog berita. Tapi tulisan opini atau ulasan saya setelah menyaksikan pertandingan sepak bola. Kalau ingin berita silahkan baca bolanews, kompasbola, detik, atau majalah dan tabloid olahraga.

      Karena tulisan opini, tentu saja isinya subyektif. Tapi terima kasih sudah mau komentar.

      Hapus

Posting Komentar

Terpopuler

Perempat Final Sensasional di Piala Asia U-23

Hasil Ultra Petita dari Shin Tae-yong

Level Tinggi Garuda Muda